Nama : Fahmi
Al-Habsyi
Kelas : 1KA38
NPM : 13114775
Jurusan : Sistem Informasi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan
untuk mengerjakan tugas softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul ”Permasalahan
Sosial dalam Lingkup Individu, Keluarga dan Masyarakat”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill pada tingkat 1.
Penulis menyadari terdapat banyak
kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan
guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1. Allah S.W.T yang telah
melindungi dan menemani penulis setiap saat.
2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian dan motivasi
serta doa setiap saat.
3.
Semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.
Demikianlah makalah ini, harapan penulis
sangat sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak
informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
Bekasi, November 2014
Penulis,
Fahmi Al-Habsyi
Masalah sosial merupakan sebuah kondisi yang
tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta
bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati. Masalah sosial terjadi
dari kesalahan individu terhadap keluarga maupun masyarakat.
Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial. Masalah sosial
muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat
dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam. Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4
(empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi :
Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian,
kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit
menular, keracunan makanan, dll.
4. Faktor Psikologis :
Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
Masalah sosial yang sangat
terasa di saat sekarang ini adalah realita kemiskinan yang dirasakan oleh
masyarakat Indonesia. Kita semua menyadari bahwa kemiskinan merupakan salah
satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah untuk diatasi. Beragam upaya
dan program dilakukan untuk mengatasinya tetapi masih banyak kita temui
permukiman masyarakat miskin hamper di setiap sudut kota.Keluhan yang paling
sering disampaikan mengenai pemukiman masayarakat miskin tersebut adalah
rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian kota yang mesti
disingkirkan.
Faktor Ekonomi,
faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah
terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak
kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan,diantaranya kriminal itu
sering terjadi penjambretan dan perampokan.
DAFTAR ISI
- KATA PENGANTAR
- ABSTRAKSI
- DAFTAR ISI
- BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Metodologi Penulisan
- BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Masalah Sosial dalam Lingkup
Individu
2.2 Masalah Sosial dalam Lingkup
Keluarga
2.3 Masalah Sosial dalam Lingkup
Masyarakat
2.4 Upaya Pemecahan Masalah Sosial
- BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
- DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak manusia mulai hidup
bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial
berkutat didalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas sosial memang tidak
pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak
pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga
masyarakat terpenuhi, seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau
seluruh warga masyarakat dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan
tuntutan perubahan yang terjadi.
Pada jalur yang searah, sejak
tumbuhnya ilmu pengetahuan sosial yang mempunyai obyek studi kehidupan masyarakat,
maka sejak itu pula studi masalah sosial mulai dilakukan. Dari masa ke masa
para sosiolog mengumpulkan dan mengkomparasikan hasil studi melalui beragam
perspektif dan fokus perhatian yang berbeda-beda, hingga pada akhirnya semakin
memperlebar jalan untuk memperoleh pandangan yang komprehensif serta wawasan
yang luas.
Makalah ini fokus membahas
mengenai masalah sosial yang sekaligus memuat referensi dan rekomendasi bagi
tindakan untuk melakukan penanganan masalah. Di negara-negara berkembang, tindakan
untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam rangka penanganan masalah sosial
menjadi perhatian yang sangat serius demi kelangsungan serta kemajuan bangsanya
menuju cita-cita kemakmuran dan kesejahteraan. Terkait hal itu, pembahasan
mengenai penanganan masalah sosial menjadi tema yang diulas dalam makalah ini.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah
dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai berikut:
1. Apa saja masalah sosial yang
dialami dalam lingkup individu?
2. Apa saja masalah sosial yang
dialami dalam lingkup keluarga?
3. Apa saja masalah sosial yang
dialami dalam lingkup masyarakat?
4. Bagaimana cara untuk
menanggulangi masalah sosial tersebut?
1.3 Pembatasan Masalah
Dari masalah diatas dapat
dibatasi yaitu “Permasalahan
Sosial dalam Lingkup Individu, Keluarga dan Masyarakat”
1.4 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui
masalah-masalah sosial dalam lingkup individu, keluarga, dan masyarakat.
2. Untuk mengetahui cara untuk
menanggulangi masalah sosial tersebut.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat Penulis
1. Mengetahui masalah-masalah
sosial dalam lingkup individu, keluarga, dan masyarakat.
2. Mengetahui cara untuk
menanggulangi masalah sosial tersebut.
Manfaat Umum
1. Menambah ilmu mengenai masalah-masalah sosial.
2. Mengetahui sumber dari masalah
sosial yang sering dialami.
3. Mengetahui cara untuk
menanggulangi masalah sosial tersebut.
1.6 Metodologi Penulisan
Metode
penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi.
Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta
membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari
website.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Masalah Sosial dalam
Lingkup Individu
Masalah sosial berimpitan
dengan masalah pribadi. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Masalah sosial yang dimaksud adalah masalah sosial yang menyangkut diri individu, bukan masalah sosial kemasyarakatan. Masalah sosial yang dimaksud di dalam kajian ilmu Sosiologi adalah masalah-masalah sosial yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat dan obyeknya adalah masyarakat, seperti pengangguran, kriminalitas, kemiskinan, perbedaan strata ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Sementara dalam Bimbingan dan Konseling, obyek masalah sosial adalah individu manusia dalam hubungannya dengan individu lain.
2. Masalah sosial individu bersumber dari Masalah pribadi individu.
Jika dipahami bahwa masalah sosial berkenaan dengan individu. Maka, lahirnya masalah sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek atau pengaruh dari masalah pribadi yang terjadi dalam diri individu tersebut. Misalnya, individu yang mengalami masalah pribadi disebabkan orang tuanya dirumah tidak harmonis, individu tersebut menampakkan gejala-gejala perilaku pendiam dan murung saat di sekolah dan ketika bergaul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan menjadi sebuah masalah sosial yaitu mengucilkan diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Dapat dilihat disini bahwa sumber utama masalah sosial yang dialami individu adalah masalah pribadi.
Dengan demikian, pada
bidang sosial, individu lebih dihadapkan pada cara untuk mengembangkan diri
individu menjadi manusia seutuhnya. Baik secara konseling perseorangan
(individual) maupun secara kelompok. Individu lebih dibekali seperangkat cara
(metode) untuk memecahkan permasalahannya sendiri ketimbang mencari pemecahan
atas masalah individu.
Hal
ini yang membedakan layanan pribadi dengan layanan sosial. Ada 4 bagaimana
(cara), yang merupakan bahasan dari layanan bidang sosial antara lain:
1. Bagaimana individu dapat menempatkan diri dalam lingkungan sosial. Individu sebagai makhluk sosial, sehingga konseli ditumbuhkan pemahamannya mengenai hakekat kemanusiaannya.
2. Bagaimana individu
bersikap baik dan semestinya terhadap lingkungan sosial menurut standar moral,
hukum dan agama yang berlaku setempat. Misalnya sopan santun, tata krama, rasa
menghormati dan menghargai orang lain.
3. Bagaimana mendidik
perilaku individu yang tidak normative menjadi lebih normatif.
4. Bagaimana agar individu
tersebut dapat belajar dari lingkungan sosialnya, yang baik diambil, yang jelek
dibuang.
5.Bagaimana individu
tersebut dapat memahami perbedaan lingkungan sosial budaya, mengenal perbedaan
lingkungan budaya yang multikultural dan dapat menyesuaikan diri baik dalam
lingkungan yang berbeda maupun dnegan orang yang mempunyai latar belakang
budaya yang berbeda dengan dirinya.
2.2 Masalah Sosial dalam
Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan satuan terkecil dalam
masyarakat yang terbentuk atas dasar perkawinan dan memiliki hubungan darah.
Dalam satu keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak, yang bisa kita sebut
dengan keluaga inti.
Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan
fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan
sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian
tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
4. Sosialisasi
antar anggota keluarga
5. Pengaturan
jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan
ketertiban anggota keluarga
7. Penempatan
anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
8. Membangkitkan
dorongan dan semangat para anggotanya
Namun di dalam kehidupan keluarga tentu saja
ada hambatan atau masalah-masalah dalam menjalankannya dan itu tidak dapat
dipunkiri lagi. Masalah-masalah ini terjadi karena disebabkan adanya unsur atau
aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga dampak
yang terjadi adalah rasa kekecewaan dan penyesalan. Masalah sosial dalam
keluarga dapat diklasifikasikan atas dasar faktor
ekonomi, faktor biologis, dan faktor
psikologi.
Berikut adalah penjelasannya:
·
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi biasanya menjadi masalah utama dalam keluarga. Misalnya
kemiskinan, yang sampai saat ini masih sulit diberantas oleh negara kita ini.
Karena kemiskinan orang rela melakukan apa saja demi mendapatkan sesuap nasi
untuk bertahan hidup. Dan pada akhirnya bisa menjerumuskan dirinya pada
tindakan kriminal. Lalu bagi mereka yang memiliki pekerjaan tetapi masih sulit
untuk memenuhi kebutuhannya karena pendapatannya yang rendah. Dalam masalah ini
setiap orang harus berfikir positif dan meningkatkan keahliannya dalam
pekerjaan.
·
Faktor Biologis
Masalah yang ada dalam faktor biologis adalah masalah perceraian.
Sedangkan perceraian itu dapat memberikan dampak negatif dan merugikan orang
lain. Contohnya orang tua yang bercerai akan memberikan dampak bagi sang anak.
Apalagi dimana sang anak belum mengerti apa-apa. Ini dapat menimbulkan
pertanyaan bagi sang anak, kenapa orang tuanya bercerai. Dalam masa ini sang
anak seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Bagi para
orang tua masalah ini seharusnya diperhatikan, agar tidak berdampak buruk pada
kepribadian sang anak.
Permasalahan
Harmonisasi keluarga
Harmonisasi Keluarga merupakan masalah sosial dalam keluarga. Hal ini
tidak jauh berbeda dengan perceraian orang tua. Ketidak harmonisan membuat
anggota keluarga tidak betah berkumpul bersama keluarga bahkan hingga tidak
betah terhadap rumahnya sendiri. Sehingga keluarga tersebut lebih senang
aktivitas personalnya diluar rumah. permasalahan sosial ini tentunya akan
mempengaruhi keadaan mental dan psikis anggota keluarga tersebut terlebih lagi
anak-anak. Anak-anak akan merasa tertekan dan merasa kurang betah bahkan
membenci keluarganya.
·
Faktor Psikologi
Faktor psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah anak. Contohnya
sifat otoriter orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental dan ketakutan
bagi sang anak. Dalam keluarga, orang tua memiliki peran utama untuk membentuk
kepribadian pada anak yang bertujuan untuk menghasilkan kepribadian yang baik.
Sifat otoriter yang berlebihan akan menimbulkan konflik dalam diri anak,
terutama di dalam masyarakat modern yang semakin dinamis, anak tidak dapat
membentuk sikap mandiri dalam bertindak sesuai dengan peranan yang harus di
jalankan. Bila peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan semestinya, maka
dapat menimbulkan sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif atau
menyimpang. Oleh karena itu, sebaiknya sang anak harus diberikan pengertian
yang mendalam untuk memiliki pergaulan yang bersifat positif.
Pada dasarnya masalah-masalah sosial dalam
keluarga timbul karena didalam diri kita tidak dapat berfikir jernih dan
positif dan lebih mementingkan ego dalam diri kita.
2.3 Masalah Sosial dalam
Lingkup Masyarakat
Masalah sosial merupakan permasalahan yang
terjadi di masyarakat. Masalah sosial merupakan suatu keadaan di masyarakat
yang tidak normal atau tidak semestinya. Masalah sosial dapat terjadi pada
masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan. Keadaan masyarakat di pedesaan dan
di perkotaan tentu berbeda. Pada umumnya masyarakat pedesaan masih memegang
erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan dan kepedulian. Sehingga tidak heran
sering kita jumpai adanya kerja bakti, saling memberi dan menolong. Sedangkan
masyarakat di kota hidup dalam suasana egois, individu (sendiri-sendiri),
kurang akrab serta kurang rukun. Kehidupan semacam ini sebenarnya merupakan
salah satu masalah sosial di wilayah tersebut. Saat ini di negara kita masih
banyak kita jumpai permasalahan sosial, antara lain sebagaiberikut:
1.Kebodohan
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.
2.Pengangguran
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
3.Kemiskinan
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun pemerintah telah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan stress.
Apa penyebab dari kemiskinan? Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal. Yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga melambung tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap ekonomi masyarakat indonesia.
4.Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan tindak kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani misalnya melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan hingga pada pembunuhan. Yang stress dan tidak kuat bisa kemudian minum-minuman keras atau memakai narkoba. Namun ternyata kejahatan tidak hanya karena miskin. Banyak orang-orang yang sebenarnya sudah mapan hidupnya melakukan kejahatan. Korupsi, Yakni mencuri sesuatu yang bukan haknya dengan cara-cara tertentu. Contohnya adalah mengambil sebagian dana yang mestinya untuk korban bencana alam.
5.Pertikaian
Pertikaian bisa disebabkan banyak hal, antara lain karena salah paham, emosi yang tidak terkendali atau karena memperebutkan sesuatu. Sesuatu yang diperebutkan dapat berupa suatu prinsip, seseorang atau suatu barang. Pertikaian dapat terjadi di dalam suatu keluarga atau di masyarakat. Pertikaian yang tidak segera diselesaikan bisa berakibat fatal. Suatu pertikaian bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Masyarakat yang didalamnya terdapat pertikaian atau konflik menyebabkan suasana tidak aman dan nyaman.
6. Kenakalan remaja
Kebut kebutan bagi mereka sendiri sangat berbahaya yakni dapat
menimbulkan kecelakaan. Di samping itu juga mengganggu dan membahayakan orang
lain. Kenakalan remaja dapat berbentuk lain seperti coret-coret dinding di
jalan, minum-minuman keras, berdandan yang tidak semestinya ataupun menggunakan
narkoba.
Penyebab kenakalan remaja antara lain
sebagai berikut:
a. Kurangnya perhatian dari orang tua
b. Pengaruh lingkungan pergaulan
b. Pengaruh lingkungan pergaulan
c. Kurang mantapnya kepribadian diri
d. Jauh dari kehidupan beragama
d. Jauh dari kehidupan beragama
Kamu sebagai anak
yang akan menginjak remaja harus pandai pandai memilih teman bergaul. Setelah
kita cermati, berbagai masalah sosial yang ada, ternyata banyak yang saling
berkaitan. Masalah sosial yang satu menjadi penyebab munculnya masalah sosial
lainnya. Bahkan ada yang saling timbal balik. Misalnya orang bisa bodoh karena
tidak punya biaya atau miskin. Dan orang yang miskin juga bisa karena bodoh.
Biasanya penyandang masalah sosial tidak hanya memiliki satu masalah.
2.4 Upaya Pemecahan Masalah
Sosial
Mengatasi masalah sosial bukanlah perkara yang mudah. Pemerintah selalu
berusaha mengatasi berbagai masalah sosial dengan melibatkan peran serta tokoh
masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, lembaga-lembaga sosial dan
lain-lainya. Kamu pun sebenarnya dapat
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
5. Program pendidikan luar sekolah
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
2. Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
2. Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi
masalah sosial.
3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain memberikan bantuan, beasiswa, modal usaha, penyuluhan, dan pendidikan.
4. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
5. Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya. Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran.
6. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan, bakti sosial ataupun melatih keterampilan.
3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain memberikan bantuan, beasiswa, modal usaha, penyuluhan, dan pendidikan.
4. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
5. Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya. Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran.
6. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan, bakti sosial ataupun melatih keterampilan.
7. Menahan ego pada diri kita dalam
kehidupan di keluarga
Upaya ini dilakukan agar masalah yang
dihadapi dapat selesai secara baik-baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial
juga dapat berupa suatu tindakan yang dilakukan bersama oleh individu, keluarga
dan masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan.
Tindakan kolektif dapat dilakukan oleh individu, keluarga dan masyarakat untuk
melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera.
3.2 Saran
Menurut
saya, upaya-upaya yang telah di bahas sudah jelas, tinggal diri kita yang
berniat untuk merubah keadaan sosial dalam hidup kita agar menjadi lebih
nyaman, harmonis, dan tidak ada yang merasa sengsara dalam kehidupan sosial
individu, keluarga, maupun masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar