Sabtu, 06 Januari 2018

Tugas SoftSkill (4) - Audit Teknologi SI

 Kasus yang terjadi pada WIKA
          Meskipun di dalam organisasi WIKA memiliki komitmen, integritas, dan juga hubungan yang baik antar pihak, timbulnya konflik tentu tetap tidak dapat dihindari. Beberapa alasan adanya kasus di dalam organiasasi ini adalah:
  1. Perbedaan dalam tujuan.
Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat  menimbulkan adanya kasus.
Sebagai contoh Seperti diketahui, pada 2011 lalu, WIKA telah menghentikan proyek pembangunan mall senilai USD 11,5 juta di Libya.
Adanya kasus yang tak kunjung reda menyebabkan WIKA kesulitan untuk menyelesaikan proyek tersebut, alhasil WIKA menghentikan proyek tersebut dan mengevakuasi pekerjanya untuk kembali ke Tanah Air.
Sebelumnya, WIKA menggandeng perusahaan lokal Libya, Solar Sahara Investment untuk mengerjakan mall yang nilainya Rp 104,4 miliar atau setara dengan USD 11,6 juta. Proyek kerjasama dengan mitra Libya itu mempekerjakan sekitar 500 orang, di mana 300 diantara pekerjanya warga negara Libya
  1. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan.
  1. Perbedaan dalam nilai atau persepsi.
Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya kasus.
  1. Kompetisi (persaingan) yang tidak sehat.
Sabotase adalah salah satu bentuk produk kasus yang tidak dapat diduga sebelumnya. Sabotase seringkali digunakan dalam permainan politik dalam internal organisasi atau dengan pihak eksternal.
Penyelesaian kasus di dalam WIKA
Berdasarkan beberapa kasus yang terjadi di dalam organisasi WIKA pada penjelasan di atas. Maka hal-hal yang dilakukan untuk menghindari juga untuk menyelesaikan masalah yang terjadi adalah dengan melakukan instropeksi diri dengan mencari kesalahan yang mungkin disebabkan ego pribadi. Kalau kedua pihak saling merasa yang paling benar akan menyulitkan bagi keutuhan organisasi.
Juga melalui penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
Kompromi, setiap pihak tidak memaksakan kehendak walaupun mungkin mereka anggap baik. Menerima usul dari anggota lain dengan lapang dada. Jika mengambil posisi sebagai pimpinan dan ada banyak perbedaan pendapat dari bawahan, sebaiknya melakukan sedikit otoriter dengan mengambil pendapat yang paling logis dan mengacuhkan sisanya.


PLANING (Perencanaan)
Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia. Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.
Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.

ORGANIZING (Pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

ACTUATING (Penggerakkan)
Actuating dalam kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku bawahan sehingga bawahan tersebut mau bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pertumbuhan WIKA tidak lepas dari peran kepemimpinan yang baik. Sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana. Perolehan dana segar dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA menjadi kuat, dimana saat itu krisis ekonomi dunia mulai memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang kuat sangat mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri.
Berkat strategi yang matang, WIKA saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi konstruksi (Kontruksi sipil dan konstruksi Bangunan Gedung), Mekanikal elektrikal, Industri Beton Pra cetak, Real Estate dan Industri Lainnya yang ke depannya akan semakin terintegrasi menjadi perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) dan Investasi.

CONTROLLING (Pengawasan)
Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tindakan korektif, bila diperlukan, untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.
Dalam hal ini di PT WIKA, setiap bagian memiliki supervisor-nya tersendiri untuk melakukan fungsi controlling. Prosedur pengawasan dalam PT WIKA relatif sama dengan organisasi atau perusahaan lain yaitu;
  • Menetapkan standar untuk pengawasan.
  • Meneliti, memeriksa, dan menilai hasil yang dapat dicapai.
  • Membandingkan hasil dengan standar.
  • Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan koreksi.


KESIMPULAN

PT.Wijaya Karya yang sudah berdiri selama lebih dari 40 tahun merupakan suatu kesuksesan yang mencerminkan komitmen tinggi dan usaha kerjakeras. Memasuki abad ke 21, WIKA berusaha keras meningkatkan kinerja di setiap aspek, dimulai dari manjemen, sumber daya manusia yang tersusun guna menghasilkan inovasi dan teknologi.
Seiring dengan tantangan yang dihadapi oleh WIKA yang semakin luas, maka WIKA memiliki visi baru yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.
Oleh karena itu, WIKA memegang teguh motto “Spirit of Innovation” dan mengoptimalkan nilai-nilai perusahaan yang berdasarkan pada komitmen, inovasi, keseimbangan, hasil terbaik, hubungan yang baik, kerjasama, dan integritas.