TEORI ORGANISASI UMUM 2
TUGAS KE 2 : TIPE ORGANISASI
NAMA : Fahmi Al-Habsyi
NPM : 13114775
KELAS : 2 KA 28
PTA 2015/2016
UNIVERSITAS GUNADARMA
* Tipe organisasi apa yang anda
inginkan
Firma (Fa) adalah badan usaha
yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap- tiap anggota bertanggung
jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri serta
laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta
pendirian.
Ciri –ciri firma antara lain :
Anggota firma biasanya sudah
saling mengenal dan saling mempercayai.
Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan
notaris maupun di bawah tangan.
Memakai nama bersama dalam
kegiatan usaha.
Adanya tanggung jawab bersama
Faktor-Faktor Yang Menentukan Tipe-Tipe Organisasi ?
Karakteristik Organisasi
Faktor – Faktor yang mempengaruhi
Organisasi.
Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri
dari struktur dan teknologi. Struktur diartikan sebagai hubungan yang relatif
tetap sifatnya, merupakan cara suatu organisasi menyusun orang-orangnya untuk
menciptakan sebuah organisasi yang meliputi faktor-faktor seperti deentralisasi
pengendalian, jumlah spesialisasi pekerjaan, cakupan perumusan interaksi antar
pribadi dan seterusnya. Secara singkat struktur diartikan sebagai cara
bagaimana orang-orang akan dikelompokkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Teknologi menyangkut mekanisme
suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran jadi. Teknologi
dapat memiliki berbagai bentuk, termasuk variasi-variasi dalam proses mekanisme
yang digunakan dalam produksi, variasi dalam pengetahuan teknis yang dipakai
untuk menunjang kegiatan menuju sasaran. Ciri organisasi yang berupa struktur
organisasi meliputi faktor luasnya desentralisasi. Faktor ini akan mengatur
atau menentukan sampai sejauh mana para anggota organisasi dapat mengambil
keputusan. Faktor lainnya yaitu spesialisasi pekerjaan yang membuka peluang
bagi para pekerja untuk mengembangkan diri dalam bidang keahliannya sehingga
tidak mengekang daya inovasi mereka.
Faktor formalisasi berhubungan
dengan tingkat adaptasi organisasi terhadap lingkungan yang selalu berubah,
semakin formal suatu organisasi semakin sulit organisasi tersebut untuk
beradaptasi terhadap lingkungan. Hal tersebut berpengaruh terhadap efektivitas
organisasi karena faktor tersebut menyangkut para pekerja yang cendenrung lebih
terikat pada organisasi dan merasa lebih puas jika mereka mempunyai kesempatan
mendapat tanggung jawab yang lebih besar dan mengandung lebih banyak variasi
jika peraturan dan ketentuan yang ada dibatasi seminimal mungkin.
Harvey (dalam Steers, 1985: 99)
menemukan bahwa semakin mantap teknologi sebuah organisasi, makin tinggi pula
tingkat penstrukturannya yaitu tingkat spesialisasi, sentralisasi, spesifikasi
tugas dan lain-lain. Efektivitas organisasi sebagian besar merupakan hasil
bagaimana tingkat Indonesia dapat sukses memadukan teknologi dengan struktur
yang tepat. Keselarasan antara struktur dan teknologi yang digunakan sangat
mendukung terhadap pencapaian tujuan organisasi.
2) Karakteristik Lingkungan
Karakteristik lingkungan ini
mencakup dua aspek yaitu internal dan eksternal. Lingkungan internal dikenal
sebagai iklim organisasi. Yang meliputi macam-macam atribut lingkungan yang
mempunyai hubungan dengan segi-segi dan efektivitas khususnya atribut lingkungan
yang mempunyai hubungan dengan segi-segi tertentu dari efektivitas khususnya
atribut diukur pada tingkat individual.
Lingkungan eksternal adalah
kekuatan yang timbul dari luar batas organisasi yang memperngaruhi keputusan
serta tindakan di dalam organisasi seperti kondisi ekonomi, pasar dan peraturan
pemerintah. Hal ini mempengaruhi: derajat kestabilan yang relatif dari
lingkungan, derajat kompleksitas lingkungan dan derajat kestabilan lingkungan.
Steers (1985: 111) menyimpulkan
dari penelitian yang dilakukan para ahli bahwa keterdugaan, persepsi dan
reasionalitas merupakan faktor penting yang mempengaruhi hubungan lingkungan.
Dalam hubungan terdapat suatu pola dimana tingkat keterdugaan dari keadaam
lingkungan disaring oleh para pengambil keputusan dalam organisasi melalui
ketetapan persepsi yang tepat mengenai lingkungan dan pengambilan keputusan
yang sangat rasional akan dapat memberikan sumbangan terhadap efektivitas
organisasi.
3) Karakteristik Pekerja
Karakteristik pekerja berhubungan
dengan peranan perbedaan individu para pekerja dalam hubungan dengan
efektivitas. Para individu pekerja mempunyai pandangan yang berlainan, tujuan
dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Variasi sifat pekerja ini yang sedang
menyebabkan perilaku orang yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut
mempunyai pengaruh langsung terhadap efektivitas organisasi. Dua hal tersebut
adalah rasa keterikatan terhadap organisasi dan prestasi kerja individu.
Menurut Katz dan Kahn (dalam
Steers, 1985: 135) peranan tingkah laku dalam efektivitas organisasi harus
memenuhi tiga persyaratan sebagai berikut:
a. Setiap organisasi harus mampu
membawa dan mempertahankan suatu armada kerja yang mantap yang terjadi dari
pekerja pria dan wanita yang terampil. Berarti disamping mengadakan penerimaan
dari penempatan pegawai, organisasi juga harus mampu memelihara para pekerja
dengan imbalan yang pantas dan memadai sesuai dengan kontribusi individu dan
yang relevan bagi pemuasan kebutuhan individu.
b. Organisasi harus dapat
menikmati prestasi peranan yang dapat diandalkan dari para pekerjanya. Sering
terjadi manajer puncak yang seharusnya memikul tanggung jawab utama dalam
merumuskan kebijakan perusahaan, membuang terlalu banyak waktu untuk keputusan
dan kegiatan sehari-hari yang sepele dan mungkin menarik, akan tetapi tidak
relevan dengan perannya sehingga berkurang waktu yang tersedia bagi kegiatan ke
arah tujuan yang lebih tepat. Setiap anggota bukan hanya harus bersedia
berkarya, tetapi juga harus bersedia melaksanakan tugas khusus yang menjadi
tanggung jawab utamanya.
Disamping prestasi peranan yang
dapat diandalkan organisasi yang efektif menuntut agar para pekerja
mengusahakan bentuk tingkah laku yang spontan dan inovatif, job description
tidak akan dapat secara mendetail merumuskan apa yang mereka kerjakan setiap
saat, karena bila terjadi keadaan darurat atau luar biasa individu harus mampu
bertindak atas inisiatif sendiri dan atau luar biasa individu harus mampu
bertindak atas inisiatif sendiri dan atau mengambil keputusan dan mengadakan tanggapan
terhadap yang paling baik bagi organisasinya.
4) Kebijakan dan praktek
manajemen
Karena manajer memainkan peranan
sentral dalam keberhasilan suatu organisasi melalui perencanaan, koordinasi dan
memperlancar kegiatan yang ditujuan ke arah sasaran. Kebijakan yang baik adalah
kebijakan tersebut secara jelas membawa kita ke arah tujuan yang diinginkan.
Kebijakan harus dipahami tidak berarti bahwa kebijakan harus ditulis (Amstrong,
1993: 49). Pada intinya manajemen adalah tentang memutuskan apa yang harus
dilakukan kemudian melaksanakannya melalui orang-orang (Amstrong, 1993: 14).
Definisi ini menekankan bahwa dalam organisasi merupakan sumber daya
terpenting.
Dari faktor kebijakan dan praktek
manajemen ini, sedikitnya diindentifikasikan menjadi enam variabel yang
menyumbang efektivitas yaitu:
1) penyusunan tujuan strategis,
2) pencarian dan pemanfaatan
sumber daya,
3) menciptakan lingkungan
prestasi,
4) proses komunikasi,
5) kepemimpinan dan pengambilan keputusan
6) inovasi dan adaptasi.
Dari keempat faktor yang
mempengaruhi efektivitas organisasi yang dinyatakan oleh Steers tersebut dapat
dijelaskan secara ringkas bahwa:
1) struktur yang dibangun dan
teknologi yang digunakan dalam organisasi akan sangat berpengaruh terhadap
proses dan pencapaian tujuan,
2) organisasi sebagai organisasi
yang terbuka, kelangsungan hidupnya akan sangat tergantung kepada lingkungan
sekitarnya baik yang berada di dalam organisasi maupun diluar organisasi,
3) bahwa manusia sebagai unsur penting dari
organisasi memiliki kemampuan, pandangan motivasi dan budaya yang berbeda,
4) kebijakan dan praktek manajemen yang
ditetapkan oleh pimpinan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi sangat
berpengaruh bagi organisasi maupun bagi pencapaian tujuan.