Kasus yang terjadi pada WIKA
Meskipun di dalam organisasi WIKA memiliki
komitmen, integritas, dan juga hubungan yang baik antar pihak, timbulnya
konflik tentu tetap tidak dapat dihindari. Beberapa alasan adanya kasus di
dalam organiasasi ini adalah:
- Perbedaan
dalam tujuan.
Dalam suatu organisasi
biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan
yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang
adanya koordinasi dapat menimbulkan adanya kasus.
Sebagai contoh Seperti
diketahui, pada 2011 lalu, WIKA telah menghentikan proyek pembangunan mall
senilai USD 11,5 juta di Libya.
Adanya kasus yang tak kunjung reda menyebabkan WIKA kesulitan untuk menyelesaikan proyek tersebut, alhasil WIKA menghentikan proyek tersebut dan mengevakuasi pekerjanya untuk kembali ke Tanah Air.
Adanya kasus yang tak kunjung reda menyebabkan WIKA kesulitan untuk menyelesaikan proyek tersebut, alhasil WIKA menghentikan proyek tersebut dan mengevakuasi pekerjanya untuk kembali ke Tanah Air.
Sebelumnya, WIKA
menggandeng perusahaan lokal Libya, Solar Sahara Investment untuk mengerjakan
mall yang nilainya Rp 104,4 miliar atau setara dengan USD 11,6 juta. Proyek
kerjasama dengan mitra Libya itu mempekerjakan sekitar 500 orang, di mana 300
diantara pekerjanya warga negara Libya
- Saling
ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan.
- Perbedaan
dalam nilai atau persepsi.
Perbedaan dalam tujuan
biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa
mengarah ke timbulnya kasus.
- Kompetisi
(persaingan) yang tidak sehat.
Sabotase adalah salah
satu bentuk produk kasus yang tidak dapat diduga sebelumnya. Sabotase
seringkali digunakan dalam permainan politik dalam internal organisasi atau
dengan pihak eksternal.
Penyelesaian kasus di dalam WIKA
Berdasarkan beberapa
kasus yang terjadi di dalam organisasi WIKA pada penjelasan di atas. Maka
hal-hal yang dilakukan untuk menghindari juga untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi adalah dengan melakukan instropeksi diri dengan mencari kesalahan yang
mungkin disebabkan ego pribadi. Kalau kedua pihak saling merasa yang paling
benar akan menyulitkan bagi keutuhan organisasi.
Juga melalui
penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu
pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran
moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
Kompromi, setiap pihak
tidak memaksakan kehendak walaupun mungkin mereka anggap baik. Menerima usul dari
anggota lain dengan lapang dada. Jika mengambil posisi sebagai pimpinan dan ada
banyak perbedaan pendapat dari bawahan, sebaiknya melakukan sedikit otoriter
dengan mengambil pendapat yang paling logis dan mengacuhkan sisanya.
PLANING (Perencanaan)
Perencanaan tidak lain
merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara
untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau
penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program,
prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia. Dari
hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel
Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama
Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.
Dimulai sebagai
sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan
jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970,
WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan
perumahan.
ORGANIZING (Pengorganisasian)
Pengorganisasian
merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar
tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
ACTUATING (Penggerakkan)
Actuating dalam
kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku
bawahan sehingga bawahan tersebut mau bekerjasama secara efektif untuk mencapai
tujuan organisasi.
Pertumbuhan WIKA tidak
lepas dari peran kepemimpinan yang baik. Sebagai perusahaan infrastruktur
terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak.
Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana. Perolehan dana
segar dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh
WIKA. Posisi WIKA menjadi kuat, dimana saat itu krisis ekonomi dunia mulai
memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang kuat sangat
mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri.
Berkat strategi yang
matang, WIKA saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi
konstruksi (Kontruksi sipil dan konstruksi Bangunan Gedung), Mekanikal
elektrikal, Industri Beton Pra cetak, Real Estate dan Industri Lainnya yang ke
depannya akan semakin terintegrasi menjadi perusahaan Engineering Procurement
Construction (EPC) dan Investasi.
CONTROLLING (Pengawasan)
Pengawasan adalah
untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan
mengambil tindakan-tindakan korektif, bila diperlukan, untuk menjamin agar
hasilnya sesuai dengan rencana.
Dalam hal ini di PT
WIKA, setiap bagian memiliki supervisor-nya tersendiri untuk melakukan fungsi
controlling. Prosedur pengawasan dalam PT WIKA relatif sama dengan organisasi
atau perusahaan lain yaitu;
- Menetapkan
standar untuk pengawasan.
- Meneliti,
memeriksa, dan menilai hasil yang dapat dicapai.
- Membandingkan
hasil dengan standar.
- Memperbaiki
penyimpangan dengan tindakan koreksi.
KESIMPULAN
PT.Wijaya Karya yang
sudah berdiri selama lebih dari 40 tahun merupakan suatu kesuksesan yang
mencerminkan komitmen tinggi dan usaha kerjakeras. Memasuki abad ke 21, WIKA
berusaha keras meningkatkan kinerja di setiap aspek, dimulai dari manjemen,
sumber daya manusia yang tersusun guna menghasilkan inovasi dan teknologi.
Seiring dengan
tantangan yang dihadapi oleh WIKA yang semakin luas, maka WIKA memiliki visi
baru yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang
Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di
Asia Tenggara.
Oleh karena itu, WIKA
memegang teguh motto “Spirit of Innovation” dan mengoptimalkan nilai-nilai
perusahaan yang berdasarkan pada komitmen, inovasi, keseimbangan, hasil
terbaik, hubungan yang baik, kerjasama, dan integritas.